Puan Maharani

27/08/2023 19:51 -  Admin

Puan Maharani adalah perempuan pertama yang menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Puan menjadi Ketua DPR RI setelah PDIP menjadi pemenang pemilu 2019.

Puan Maharani
Foto Ketua DPR RI Puan Maharani. Foto: dpr.go.id

Dr. (H.C.) Puan Maharani Nakshatra Kusyala Devi, S.Sos. atau lebih dikenal dengan nama Puan Maharani, lahir 6 September 1973, adalah politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Ketua DPR RI) periode 2019–2024.

Puan merupakan perempuan pertama dan orang termuda ketiga, setelah Achmad Sjaichu dan I Gusti Gde Subamia, yang pernah menjabat sebagai Ketua DPR secara tetap; dia berusia 46 tahun saat dilantik.

Mengutip tempo.co, Puan Maharani dilantik menjadi Ketua DPR periode 2019-2024 pada hari Selasa (1/10/19). Pelantikan dilaksanakan di ruang rapat paripurna II, gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Rapat pelantikan Puan sebagai Ketua DPR RI dipimpin oleh pimpinan sementara DPR Abdul Wahab Dalimunthe, didampingip impinan sementara DPR Hillary Brigitta Lasut.

Puan menjadi Ketua DPR RI setelah partai yang mengusungnya, PDI Perjuangan menjadi pemenang pemilu 2019.

Sebagai informasi, sesuai dengan Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3), lima kursi pimpinan DPR menjadi milik lima partai peraih suara terbanyak. Kursi Ketua DPR jadi milik PDIP sebagai pemenang Pemilu 2019, sedangkan 4 kursi wakil jadi milik Golkar, Gerindra, PKB, dan NasDem.

Kehidupan awal

Puan adalah anak bungsu dari pasangan Megawati Soekarno Putri dan (alm) Taufik Kiemas. Ayahnya, Taufiq Kiemas, adalah seorang politikus yang pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dari tahun 2009 hingga meninggal pada 2013.

Pendidikan
Puan lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Perguruan Cikini pada tahun 1991, kemudian masuk Universitas Indonesia pada tahun 1991 untuk belajar komunikasi massa, dan lulus tahun 1997.

Pada tanggal 14 Februari 2020, Puan dianugerahi gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dari Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah.

Karier politik

Sewaktu Megawati menjadi presiden selama kurang lebih 3 tahun, Puan sering menemani ibunya dalam kunjungan dinas dalam dan luar negeri, selain melakukan kegiatan sosial sendiri. Ini memberikan Puan pengalaman dalam berpolitik dan bernegara.

Tahun 2009 Puan mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif untuk dapil Jawa Tengah 5 (meliputi Surakarta, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali) dan memenangkan 242.504 suara.

Perolehan ini merupakan perlehan tertinggi kedua dari semua calon anggota DPR RI untuk pileg 2009.

Kemudian pada Pileg 2014 Puan kembali memperoleh suara terbanyak nomor 2 dengan perlehan suara 369.927.

Kemudian Pileg 2019, Puan memperoleh suara terbanyak dengan jumlah suara 404.034 suara.
Kompas.com

Menjadi anggota DPR RI tahun 2009, Puan menjadi Ketua Fraksi PDI-P sejak 2012, menggantikan Tjahjo Kumolo (yang kemudian menjadi Menteri Dalam Negeri). Selama periode ini, Puan masuk di komisi VI DPR, meliputi investasi dan UKM.

Periode ini adalah masa ketika PDI-P berada di luar pemerintahan. Selama periode ini PDI-P adalah partai yang menentang kebijakan kenaikan harga bahan bakar pada tahun 2013.

Pemilihan Presiden 2014

Pemilu 2014 mengantarkan PDI-P sebagai pemenang pemilu. Namun PDI-P tidak bisa menjadi ketua DPR karena kalah dengan koalisi lawan berhasil mengubah UU MD3, pemenang pemilu tidak otomatis menjadi ketua DPR RI, tetapi melalu pemilihan sistem paket.

Mengutip kompas.com revisi Undang-Undang MD3 kala itu disahkan pada 8 Juli 2014, sehari menjelang Pemilu Presiden 2014. Prosesnya berlangsung setelah Pemilu Legislatif 2014 selesai.

Saat itu PDI-P keluar sebagai pemenang. Akibat revisi ini, PDI-P selaku pemenang pemilu legislatif tak mendapat kursi pimpinan DPR. Sebab, kelompok oposisi berhasil mengubah aturan pemilihan pimpinan DPR berdasarkan sistem paket, yang sebelumnya berdasarkan sistem proporsional.

Dalam pemilihan sistem paket ini calon dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) kalah melawan calon dari Koalisi Merah Putih (KMP). Akhirnya yang menjadi Ketua DPR adalah Setyo Novanto dari Golkar.

Pimpinan DPR RI periode 2014-2019 dijabat oleh paket pimpinan yang diusung oleh Koalisi Merah Putih yaitu Setya Novanto (Golkar) sebagai ketua, dan empat orang wakil ketua yaitu Fadli Zon (Gerindra), Agus Hermanto (Demokrat), Taufik Kurniawan (PAN), dan Fahri Hamzah, (PKS).

Puan diangkat menjadi menteri kabinet Jokowi – JK. Pengangkatan ini menimbulkan kritikan dari banyak pihak. Pengangkatan Puan dianggap lebih karena karena anaknya Megawati.

Pada Pemilu 2019, PDIP memperoleh suara terbanyak, saat itu koalisi pendukung pemerintah sudah kuat, sehingga Puan yang dicalonkan oleh pemenang pemilu menjadi Ketua DPR periode 2019–2024.

Puan Maharani menjadi perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR di Indonesia.

Profil anda bisa tampil di sini

Hubungi kami di: redaksi@inapoll.top

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

©Copyright 2024 by: inapoll.top - Referensi Berita Politik Indonesia