Anies-AHY jadi pasangan jawara di aplikasi voting Viva.co.id

Bacapres Anies Baswedan berjaya di aplikasi voting pembaca website viva.co.id. Anies yang pada polling ini dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menempati posisi pertama sebagai pasangan pilihan pembaca.

Aplikasi voting viva yang beralamat di www.viva.co.id/portalpemilu ini membebaskan voter/pembaca untuk memilih bacapres dan bacawapres pilihannya dari daftar yang ada. Hasil dari pilihan pembaca kemudian diolah oleh sistem di Viva untuk mendapatkan angka dukungan terhadap pasangan bacapres dan bacawares pilihan pembaca.

Nama mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga muncul sebagai bacapres. Ahok bahkan menempati nomor tiga dipasangkan dengan Ganjar Pranowo.

Mengutip website viva.co.id, Anies-AHY mulai menjauh dari kejaran Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang dipasangkan dengan Menko Polhukam Mahfud MD.

Berikut 10 besar pasangan yang dirangkum dalam hasil vote per Senin, 28 Agustus 2023, pukul 10.12 WIB.

1. Anies Baswedan -AHY
2. Prabowo Subianto – Mahfud MD
3. Ganjar Pranowo – Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
4. Ganjar Pranowo – Mahdud MD
5. Anies Baswedan – Khofifah Indar Parawansa
6. Anies Baswedan – Gatot Nurmantyo
7. Ganjar Pranowo – Erick Thohir
8. Anies Baswedan – Ridwan Kamil
9. Anies Baswedan – Mahdud MD
10. Prabowo Subianto – Ganjar Pranowo

Kemenangan Anies dalam apikasi voting Viva ini wajar karena pendukung dan simpatisan Anies lebih militan.

Ini sesuai dengan temuan Litbang Kompas yang menyebutkan relawan Anies Baswedan paling militan dalam memperjuangkan capres yang diusung dibanding pendukung Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Dikutip dari laporan Litbang Kompas yang dimuat Harian Kompas (28/8/2023), tingkat militansi responden pemilih Anies rata-rata 21,4 persen, pemilih Prabowo 18,3 persen, dan pemilih Ganjar 15,1 persen.

Dari laporan Litbang Kompas tersebut terlihat, militansi pendukung Anies paling tinggi. Ini juga tergambar dari banyaknya kemenangan Anies dalam polling bacapres di berbagai layanan media sosial, terutama Twitter.

Voting atau polling di media sosial atau website adalah pilihan pembaca/pengguna media tertentu. Yang perlu dipahami adalah, hasil dari polling tidak bisa dijadikan alat untuk mengukur dukungan nasional terhadap capres dan cawapres.

Responden polling tidak mewakili sample dengan sebaran yang proporsional. Apalagi untuk ikut polling di media sosial bisa menggunakan bot, menggunakan banyak akun, atau buzzer berbayar.

Polling website berbeda dengan survey yang menggunakan metodologi dan sampel yang ketat sehingga bisa memotret kondisi yang mendekati kondisi sebenarnya.

Namun demikian, polling bisa dijadikan ajang kampanye “perang urat syaraf”. Dengan hasil dukungan yang besar di polling, bisa menjadi amunisi kelompok relawan atau tim sukses untuk mengkampayekan kandidat jagoannya.

Menang di polling media sosial juga penting, karena media sosial mempunyai daya sebar yang lebih cepat dan masif.