Dari ketiga bacapres yang sekarang beredar (Prabowo, Ganjar, Anies), Prabowo berpeluang menang jika hanya ada satu lawan dirinya. Ini berdasarkan hasil survei Indo Barometer pada 12-24 Februari 2023.
Dalam survei Indo Barometer tersebut, elektabilitas Prabowo unggul dibandingkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan jika dihitung secara head to head.
Prabowo Subianto unggul dengan 38,5 persen jika berhadapan dengan Ganjar Pranowo yang memperoleh 35,4 persen.
Prabowo ini di tengah-tengah, sehingga (ketika calon) tinggal dua, Pak Prabowo itu dia dapat pemilih yang anti-Jokowi sekaligus yang dukung Jokowi, dapat dua-duanya, jadi ini untung besar Pak Prabowo ini
M Qodari, Indo Barometer (21/3/23)
Kemudian, Prabowo Subianto juga unggul jika berhadapan dengan Anies Baswedan. Prabowo 40,3 persen, Anies 30,7 persen.
Sementara, Ganjar Pranowo unggul jika berhadapan dengan Anies Baswedan. Ganjar 40,2 persen, sAnies 38,1 persen.
Menurut Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari, kalau ada tiga calon (Prabowo, Ganjar, maupun Anies), Prabowo nomor dua, namun jika hanya ada dua calon, Prabowo unggul.
“Ini surprise karena Pak Prabowo di tiga nama itu nomor dua, Ganjar nomor satu, tapi begitu head to head kok Pak Prabowo unggul?” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dalam konferensi pers di FX Sudirman, Jakarta, Selasa (21/3/23).
Survei Indo Barometer jika simulasi 3 nama, menunjukkan elektabilitas Ganjar berada di angka 36,1 persen, kemudian Prabowo 33,8 persen dan Anies 30,1 persen.
Menurut Qodari, Prabowo dapat unggul secara head to head karena Prabowo dianggap berada di tengah, antara kelompok pendukung Presiden Joko Widodo maupun kelompok yang menolak Jokowi.
“Prabowo ini di tengah-tengah, sehingga (ketika calon) tinggal dua, Pak Prabowo itu dia dapat pemilih yang anti-Jokowi sekaligus yang dukung Jokowi, dapat dua-duanya, jadi ini untung besar Pak Prabowo ini,” kata Qodari.
Meski sulit diwujudkan, sempat ada wacana menduetkan Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo. Sulit diwujudkan karena masing-masing sudah ditunjuk okeh partai atau koalisinya untuk menjadi bacapres, buka bacawapres.
Mengutip kompas.com, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno yakin, di antara keduanya, tak ada yang bersedia mengalah jadi calon wakil presiden (cawapres).
“Sama-sama mematok harga mati sebagai capres, tak ada yang mau di posisi nomor dua. Dalam konteks itulah sangat sulit dinalar dengan logika orang awam keduanya bisa menyatu,” kata Adi seperti ditulis Kompas.com, Sabtu (30/9/23).
Demi menjaga gengsi dan marwah politik, Prabowo diyakini tak bersedia mengalah jadi calon pendamping Ganjar.
“Ini soal gengsi dan marwah politik, makanya enggak mungkin mengalah,” ucap Adi.
Hal ini juga diperkuat pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Menurutnya, jika wacana duet Prabowo – Ganjar terealisasi, Ganjar harus jadi capres.
“Jadi siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo, posisinya Pak Ganjar adalah calon presiden. Yang diusung oleh PDI Perjuangan, PPP, Hanura dan Perindo,” kata Hasto, Jumat (22/9/23).
Namun, sebelum penetapan capres oleh KPU semua masih mungkin. Begitulah yang dikatakan Bacapres PDI-P Ganjar Pranowo.
“Kalau politik itu sebelum ditetapkan KPU semua peluang bisa terjadi,” katanya, Rabu (20/09/23).
Adapun Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, mengatakan, “Kita lihat lagi bagaimana dinamikanya selama satu bulan ini.”
“Apakah kemudian bisa terjadi atau tidak terjadi, kan semua partai punya kalkulasinya,” kata Puan, pada Kamis (21/9).
Update:
Hasil Survei Indikator Politik Indonesia
Hasil serupa juga tergambar dalam hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia. Survei Indikator yang dilakukan pada 25 Agustus – 3 September 2023 menyebutkan, bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto lebih unggul dibandingkan Ganjar Pranowo dalam simulasi dua calon dalam kontestasi Pilpres 2024.
Dalam rilis hasil survey bertajuk “Swing Voters, Efek Sosialisasi dan Tren Elektoral Jelang Pilpres 2024”, Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan dalam simulasi dua nama, dukungan untuk Prabowo mencapai 45,3 persen dan Ganjar Pranowo 41,2 persen.
“Kalau kita membahas tren dua nama, maka Prabowo yang masih lebih unggul dari Ganjar,” kata Burhanuddin secara virtual, Sabtu (30/9/23).
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan dalam rentang waktu 25 Agustus-3 September 2023 dengan menggunakan metode random sampling. Survei itu melibatkan sebanyak 1.200 responden dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dan toleransi kesalahan sekitar 2,9 persen.
Hasil survei LSI Denny JA
Sementara itu, survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA juga menunjukkan bakal calon presiden Prabowo Subianto unggul dalam simulasi lawan tunggal alias ‘head to head’ jika melawan Ganjar Pranowo.
Direktur LSI Adjie Alfaraby mengatakan Prabowo mengungguli Ganjar dengan selisih elektabilitas sebesar 8,1 persen.
“Per hari ini adalah head to head Ganjar versus Prabowo bedanya kurang lebih 8,1 persen,” kata Adjie melalui kanal Youtube LSI Denny JA, Senin (2/10/23).
Dari hasil survei tiga lembaga survei di atas, jika Pilpres 2024 dikuti 3 calon yaitu Prabowo, ganjar, dan Anies, Prabowo Subanto berpeluang memenangi Pilpres 2024.